8 Juli 2011

Dihakimi Massa Setelah Memggarong Bengkel Di Bakalan

BULULAWANG– Warga Jalan Raya Bakalan Krajan II, Bululawang, dini hari kemarin ngamuk. Mereka menghakimi Aris Bahtiar, warga RT08 RW01, Desa Sedayu, Turen hingga babak belur. Pemuda berusia 29 tahun ini, dihajar setelah kepergok mencuri di bengkel Teguh Motor milik Teguh Mulyono, warga sekitar.

Sementara satu pelaku lainnya yang diketahui bernama Edi, warga Desa Krebet, Bululawang, berhasil kabur dari kepungan warga. Sebagai barang bukti kejahatannya, petugas mengamankan dua buah dongkrak lipat, rantai katrol, treker serta sepeda motor Suzuki Shogun yang dijadikan sarana pencurian.

“Barang bukti tersebut kami amankan di sekitar TKP. Dan untuk pelaku yang kabur, identitasnya sudah kami kantongi dan saat ini masih dalam pengejaran,” ungkap Kapolsek Bululawang, Kompol Mudjiono.

Pencurian itu sendiri, dini hari kemarin terjadi sekitar pukul 01.00 ketika korban dalam keadaan tidur. Sebelum beraksi, tersangka Aris serta temannya Edi yang masih kabur janjian ketemuan di simpang tiga Jalan Raya Krebet, Bululawang. Begitu bertemu, dengan berboncengan sepeda motor Suzuki Shogun milik Aris, keduanya berangkat menuju bengkel Teguh Motor milik korban.

“Sebelumnya kami memang sudah merencanakan aksi pencurian tersebut, sekitar empat hari lalu. Begitu ada waktu yang tepat, kami langsung sepakat untuk beraksi,” ungkap Aris Bahtiar, kepada Malang Post.

Sampai di lokasi, keduanya lalu memarkir motornya beberapa meter dari bengkel. Selanjutnya melalui pintu belakang yang tidak terkunci, mereka masuk ke dalam bengkel. Di dalam itu, mereka mencuri beberapa alat bengkel itu yang kemudian dimasukkan ke dalam karung plastik.

Namun, meski sudah direncanakan matang-matang, tetapi aksi pencurian mereka tidak berjalan mulus. Beberapa warga serta perangkat desa yang malam itu sedang ronda, curiga dengan motor yang diparkir tanpa pemilik. Diyakini bahwa motor itu milik pencuri, warga lalu memutuskan untuk menyanggongnya.

Hasilnya, ketika keduanya keluar dari bengkel dengan membawa hasil curian, warga yang melihat lantas meneriaki maling dan berusaha menangkapnya. Tetapi, dari dua pelaku hanya Aris yang berhasil ditangkap dan digebuki warga. Sedangkan Edi, saat itu berhasil kabur dengan memanfaatkan situasi yang gelap.

“Besi hasil curian tersebut, sedianya akan saya jual kiloan kepada pengepul besi. Satu kilogram biasanya saya jual Rp 2.500. Uangnya saya gunakan untuk makan dan beli rokok,” tutur Aris yang mengaku bekerja sebagai pengamen di bus ini. Sementara itu, dalam perkembangan penyidikan petugas, diketahui kalau Aris ini, tidak hanya sekali itu saja mencuri. Dia mengaku sudah lima kali itu mencuri. Sebelumnya, dia pernah mencuri besi sekali di Dampit, serta kali di Gondanglegi serta mencuri ayam di Desa Sudimoro, Bululawang. (agp/mar)
read more...

Mobil PNS Warga Wandanpuro Raib Dicuri

BULULAWANG-Nasib apes dialami keluarga Sunaryo, 47 tahun warga Jalan Sidodadi I, Desa Wandanpuro, Kecamatan Bululawang, Kamis dini hari. Mobil carry Suzuki Waigon N 1374 DR yang diparkir di halaman depan rumahnya, amblas dibawa pelaku diperkirakan lebih dari tiga orang. Akibat kejadian itu, korban yang merupakan Pegawai Negeri Sipil (PNS) Polsek Tajinan, pun mengalami kerugian sekitar Rp 40 juta.

Aksi pencurian kali pertama diketahui istri korban, Robiyati, 46 tahun, saat hendak salat Subuh di dalam rumah. Seperti biasa, saksi dini hari itu bangun dan hendak mematikan lampu depan rumahnya. Hanya saja, usai mematikan lampu dan membuka kelambu jendela rumah, saksi dibuat terkejut melihat mobil yang sudah dua tahun terakhir di depan rumah, sudah tidak ada di tempat.

Curiga dengan mobilnya yang tiba-tiba raib, saksi pun lalu membangunkan suaminya. “Pagar rumah saat itu juga sudah dalam kondisi terbuka. Kebetulan, selama ini atau sudah 2 tahun terakhir, memang biasa diparkir di depan dengan pagar rumah tidak dikunci,” ujar Robiyati.

Nyatanya, saat dicek hingga depan rumah, mobil tidak kunjung ditemukan. Justru, tetangga korban yang rumahnya di bagian Barat, dini hari sekitar pukul 02.00, sempat memergoki tiga orang mendorong mobil dengan diawasi mobil warna silver di lokasi yang tidak jauh dari tiga pelaku mencorong kendaraan.“Tetangga saya sebenarnya ada yang tahu. Namun, mereka tidak menyangka kalau yang mendorong itu adalah pelaku pencurian. Itu karena, tidak jauh dari pelaku mendorong mobil, juga ada satu mobil lainnya yang diduga milik kawanan pelaku. Makanya, disangka kalau mobil itu tengah mogok dan hendak ditarik,” terang saksi.

Terkait kejadian itu, saksi mengaku, sudah melaporkan kejadian ke Mapolsek Bululawang. Bahkan, aksi pencurian sendiri sebenarnya bukan sekali itu terjadi. Namun, sekitar tiga tahun lalu, dua motornya juga raib disikat kawanan pelaku dari arah belakang rumah.

“Dulu malah dua motor saya juga hilang. Hanya saja, hilangnya ketika itu saat kendaraan di parkir di ruang belakang. Kawanan pelaku masuk melalui dapur dan membawa kabur motor dan helm,” tambahnya. (sit/nug)
read more...

Dilindas Truk Tanki Di Depan Gg Ilyas Bululawang ,Pengendara Mio Tewas

Nasib tragis dialami Bedjo, 64 tahun, warga Jalan Pendowo, Kelurahan/Kecamatan Lawang, pagi kemarin. Korban yang mengendarai motor Yamaha Mio, N 5445 JN meregang nyawa akibat dilindas truk tangki BBM, L 8908 UQ yang disopiri Buari, 50 tahun, warga Desa Talok, Turen di Jalan Raya Bululawang, persisnya kilometer 00-01 Bululawang-Pakisaji.

Untuk kepentingan penyidikan, truk berikut sopir diamankan di Mapolres Malang.
Peristiwa sendiri, diperoleh keterangan ketika kedua kendaraan yang terlibat tabrakan itu, sama-sama melaju dari arah utara. Hanya saja, saat sebelum tabrakan, posisi korban berada di depan truk tangki.

Saat tiba di lokasi kejadian, korban bermaksud mendahului motor tidak dikenal yang sama-sama melaju searah. Namun, karena saat mendahului dari kanan kurang haluan, setir motor sebelah kiri korban bersinggungan dengan motor yang akan disalipnya. Saat itulah, korban hilang keseimbangan sehingga membuat motornya jatuh ke kiri. Sementara korbannya, justru jatuh ke kanan.

Karena pada saat bersamaan dari belakang melaju truk tangki dari arah sama, tak ayal ban kiri truk langsung mengenai korban. “Sikap kekurang hati-hatian sangat diperlukan saat berkendaraan. Karena kurang hati-hati itu pula, korban pun akhirnya meninggal dunia di lokasi,” kata Kanit Laka Polres Malang, Ipda Fadli Amri.
read more...

Di Depan mapolsek Bululawang Pencuri Dihakimi Massa


BULULAWANG–Warga sekitar Jalan Raya Bululawang ramai-ramai menghajar Ayip, 51 tahun, warga RT01 RW07, Dusun Pandelegan, Desa Sumberejo, Pandaan-Pasuruan, Selasa lalu hingga babak belur. Dia dijadikan bulan-bulanan warga setelah tertangkap mencuri tas berisi pakaian dan HP milik seorang guru, Basori, 48 tahun, warga Perum Turen Permai, Desa Talangsuko, Turen.

Aksi amuk massa itu berada jalan raya depan Mapolsek Bululawang, sehingga begitu mengetahui ada seorang pencuri dihajar, petugas langsung mengamankan tersangka beserta tas berisi HP dan pakaian yang dicuri.

“Mungkin jika kami terlambat sedikit, kondisi tersangka sudah lain lagi,” ungkap Kapolsek Bululawang, Kompol Mudjiono.

Diperoleh keterangan, aksi pencurian tersebut terjadi sekitar pukul 10.30. Ceritanya, korban bersama beberapa rombongan guru hendak mengikuti seminar di Kecamatan Dau. Rombongan sendiri menggunakan tiga mobil.

Korban berada di mobil Panther bersama dua guru yaitu Dzulfan serta Bawon. Dalam perjalanan, rombongan terlebih dahulu berhenti di Indomaret di depan Mapolsek Bululawang, untuk membeli makanan dan minuman.

Ketika berhenti, semua penumpang di mobil turun. Dan saat mobil parkir itulah, tersangka yang saat itu berjalan dari selatan serta melihat ada HP dalam tas di jok mobil. Selanjutnya dengan mengawasi keadaan aman, tersangka membuka pintu mobil lalu mengambil tas dan kabur ke utara.

Namun, belum sempat kabur jauh, ternyata aksinya dipergoki oleh Deni Hidayat, salah satu rombongan yang berada di mobil pertama. Kontan Deni langsung menangkapnya sembari berteriak maling. Warga sekitar yang mendengar teriakan itu lantas berdatangan yang kemudian menghajar tersangka.

“Saya ke Malang, ingin melihat Masjid Tiban di Turen, yang dikenal sangat megah dan indah. Saya datang dari Pandaan dengan naik bus dan turun di Gadang. Lalu naik angkot dan turun di Bululawang. Saat berjalan mencari warung, saya melihat ada HP, akhirnya langsung saya ambil. Tidak tahunya malah ketahuan dan dipukuli orang banyak,” jelas Ayip, sembari mengaku juga berniat mengunjungi rumah saudaranya di Sumbermanjing Wetan.(agp/jon)
read more...